Senin, 21 November 2016

Penyebab Dan Cara Mengatasi Anak Terlambat Bicara


Senang rasanya para orang tua yang dapat mendengar celotehan sang buah hati, baik di pagi, siang ataupun malam hari. Canda, tawa dan tangisnya menjadi hiasan dalam berumah tangga. Walaupun terkadang mereka membuat hati para orang tua merasa jengkel, namun sebenarnya itulah sumber semangat dan kebahagiaan baru. Namun, hati ibu menjadi cemas dan resah, saat anak terlambat bicara. Terlebih saat melihat teman sebayanya yang telah memiliki kemampuan berbicara yang melebihi si kecil. Sebaiknya anda tetap tenang, sehingga dengan begitu anda dapat berpikir jernih dan mudah dalam mencari solusi dalam mengatasinya. Namun, sebelum mengatasinya dengan cara-cara tertentu. Alangkah baiknya anda ketahui terlebih dahulu penyebabnya. Sehingga teknik atau cara yang diterapkan akan jauh lebih berguna dan tidak sia-sia.
Berikut di bawah ini beberapa faktor penyebab anak terlambat bicara :
  1. Terdapat riwayat dalam keluarga yang memiliki gangguan sama. Sehingga besar kemungkinan hal tersebut merupakan turunan dan terkadang jauh lebih sulit untuk diatasi. Meski begitu, sebaiknya anda terus berusaha.
  2. Terdapat gangguan pada aspek fisiknya, baik pada sistem pendengaran ataupun pada bagian perkembangan otak yang mengalami hambatan. Sehingga kedua hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan berbicara pada anak.
  3. Kondisi atau keadaan keluarga yang kurang baik, di mana komunikasi yang seharusnya sebagian besar didapat dari keluarga, tidaklah ia dapatkan. Sehingga anak akan kesulitan untuk meniru bahkan memahami bahasa.
  4. Tidak menutup kemungkinan pula bahwa anak yang mengalami keterlambatan dalam berbicara disebabkan karena adanya gangguan psikologis atau kejiwaan.

Adapun beberapa cara untuk mengatasi anak terlambat bicara ialah :

  1. Selalu konsultasikan pada dokter ahli mengenai gangguan yang dialami si kecil
  2. Kemudian lakukan anjuran yang disarankan oleh para ahli yang memahami masalah yang satu ini
  3. Berikan lingkungan keluarga yang menyenangkan
  4. Ajaklah si kecil untuk berkomunikasi
  5. Biarkan si kecil memiliki kebebasan untuk berteman dan bermain
  6. Batasi si kecil untuk menonton televisi atau menggunakan gadget
If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It